Tribunsoppeng -- Tidur diketahui
memiliki banyak manfaat, dari menjaga tubuh tetap sehat, hingga membuat kulit
tetap cerah. Kini, para peneliti telah membuktikan hubungan antara kurang tidur
dan tanda-tanda penuaan.
Studi yang dilakukan
oleh University Hospital Case Medical Centre di Ohio menemukan bahwa rendahnya
kualitas tidur akan menghilangkan 30 persen air lebih banyak dalam 72 jam
setelah kulit mengalami gangguan, seperti terkena paparan sinar matahari.
Mereka yang kurang
tidur juga memiliki tanda-tanda penuaan dua kali lebih banyak, seperti
garis-garis halus, kurangnya elastisitas pada kulit, pigmentasi tidak merata,
serta pemulihan akibat sengatan matahari yang lebih lambat. Secara keseluruhan
mereka kurang puas dengan penampilan kulit mereka.
Catabolysis adalah
proses pemurnian alami yang membantu sel-sel kulit menghilangkan kotoran dari
dalam, yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Penuaan kulit juga bisa disebabkan
oleh stres akibat lingkungan, yang menyebabkan kerusakan sel dan mencegah
sel-sel berfungsi secara efektif.
Sel-sel kulit pada
seluruh tubuh manusia memiliki ritme alami 24 jam, melindungi diri di siang
hari, dan memperbaiki diri di malam hari.
Penelitian yang
digelar oleh kosmetik Estee Lauder ini pertama kali menunjukkan bahwa
Catabolysis berada pada puncaknya di malam hari, menyesuaikan irama tubuh kita.
Seiring pertambahan usia, proses ini menjadi kurang efisien.
Sel-sel kulit yang sehat memaksimalkan perbaikan alami di malam
hari. Bagi Anda yang mengalami masalah kurang tidur yang kronis, tentu hal ini
akan mempengaruhi penampilan kulit Anda. (*)
Sumber: Kompas.com