Direktur Kepolisian Eropa (Europol), Rob Wainwright, mengatakan, sebuah organisasi kriminal di Asia diduga menjadi dalang pengaturan skor dalam 680 pertandingan di seluruh dunia pada periode 2008-2011. Dari jumlah itu, 380 di antaranya terjadi di Eropa dan 300 lainnya terjadi di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan dan Tengah.
Pertandingan yang diatur termasuk pertandingan Piala Dunia, kualifikasi Piala Eropa, dan Liga Champions. Kegiatan tersebut, menurut Wainwright, melibatkan 425 ofisial pertandingan, ofisial klub, dan penjahat di 15 negara dan 50 orang telah ditangkap sejauh ini.
"Kegiatan ini diduga dilakukan oleh sebuah organisasi kejahatan yang bermarkas di Asia dan bekerja sama dengan jaringan kriminal Eropa," ujar Wainwright.
"Jelas bagi kami, ini adalah investigasi terbesar dalam sejarah berkaitan dengan pengaturan pertandingan di Eropa. Penyelidikan ini telah membuahkan hasil besar, yang kami nilai telah mengungkap masalah besar mengenai integritas sepak bola di Eropa. Kami telah mengungkap jaringan kriminal yang luas," lanjutnya.
Salah satu pengaturan skor Liga Champions itu terjadi di Inggris. Namun, Europol menolak mengungkapkan detail pertandingan itu, dengan alasan proses hukum masih berjalan. Namun, menurut Wainwright, pertandingan tersebut terjadi pada tiga atau empat tahun lalu.
"Fokus diarahkan pada negara-negara lain, bukan di Inggri Raya. Namun, kami terkejut oleh skala secara umum mengenai kegiatan kejahatan ini dan betapa luasnya kegiatan kejahatan itu," ujar Wainwright.
"Mereka yang berada di Eropa terlalu naif dan cepat berpuas diri jika berpikir bahwa konspirasi kriminal seperti ini tak melibatkan pertandingan di Inggris dan sepak bola seluruh Eropa," tambahnya.
Menanggapi temuan Europol itu, seorang juru bicara UEFA mengatakan, "Kami akan bekerja sama dengan Europol berkaitan dengan berbagai laporan soal pengaturan pertandingan di kompetisi Eropa."